ngelu ndasku #2

By Nada A. - November 19, 2018

Rencananya saya tidak mau mengeluh dan akan menjalani semua kegiatan ini dengan penuh rasa syukur hingga akhir tahun. Satu acara sudah berhasil saya selesaikan dengan penuh komitmen. Ditambah rasa senang setelah acara berakhir dan bisa mengenal orang-orang baru dari banyak latar belakang! Jika boleh saya sedikit throwback, sesungguhnya pada masa-masa dimana persiapan sebelum "pindahan" barang menuju venue dan jam tidur yang teramat sedikit seperti butiran debu mudah dihempas, hingga detik ini masih membekas rasa pegal serta kantuknya. (cerita tentang acara ini akan saya ceritakan pada tulisan lain mendatang (((kalo sempat))))

Lalu setelah acara satu berakhir, hal baik membawa saya pada kesempatan lain dengan bergabung dalam sebuah kelas seni dan menjadi volunteer panggilan setiap kali kelas tersebut mengadakan event. "Bisa satu bulan sekali, bisa satu bulan dua kali, itu semua tergantung dengan siapa kita bekerjasama," kata Mbak Dewi, selaku asisten koordinator kelas. Jika memungkinkan, saya juga bisa menjadi pengajar menggambar untuk anak-anak! Yeay. Saya masih bersikap santai dengan agenda kegiatan selama latihan menjadi volunteer disana, meskipun tuntutan deadline uas di bulan depan semakin menghantui pikiran. Beruntung bahwa pelatihan bisa menyesuaikan jadwal perkuliahan. Hitung-hitung saya masih harus mencuri waktu agar bisa menyelesaikan pembuatan film dokumenter yang deadline nya hampir sedekat nadi.

Karena tidak ada yang pernah bertanya bagaimana perasaan saya, maka di tulisan ini saya ingin mengungkapkan perasaan saya selama bulan lalu hingga saat ini. Pertama-tama, tentu saja saya sangat senang dan bersemangat! Menjadi bagian dari acara besar yang sejak duduk di semester dua lalu sudah saya incar pendaftaran panitianya. Dan ternyata, alhamdulillah sekali bahwa orang-orang di dalamnya sangat kooperatif dan menyenangkan! Jadi tidak menyesal kan saya karena bisa bergabung bersama mereka. Sebenar-benarnya, beberapa kali saya mengeluh lelah karena tugas yang teramat banyak tetapi kurang satu frekuensi dengan teman satu tim. Ya, tapi, namanya juga manusia kan ya maklum dong ada mengeluh-mengeluhnya dalam hidup :)

Lalu pada bulan lalu, saya sedang dirundung rindu. Rindu dengan teman-teman saya yang sibuk, sementara hidup saya hambar-hambar saja begini. Dengan kesibukan di acara tersebutlah saya bisa melepas rasa sedih karena merindukan teman-teman lama! Kemudian bertemu teman-teman baru sebagai pengobat perasaan sedih yang bergelayut. Kalau kata pepatah: mati satu tumbuh seribu.
Perasaan sedih itu masih, tapi sudah bisa teratasi<3333

Setelah bersepakat tentang pelatihan kelas seni pada sore hari, tiba-tiba saja saya mendapatkan e-mail dari sebuah instansi; tempat dimana saya mengirimkan cv sebagai syarat melamar pekerjaan. Dalam e-mail tersebut tertulis SELAMAT! Mari Mengikuti Simulasi Riset Kronik Musik. Dalam 8 hari saya diharuskan mengikuti kegiatan simulasi tersebut. Dari pagi hingga malam hari. Bertabrakan dengan jadwal kuliah hingga jadwal pelatihan di kelas seni. Belum lagi, seperti yang saya sudah katakan sebelumnya bahwa saya masih memiliki tanggungan untuk mengerjakan film dokumenter sebagai syarat uas bulan depan. Mateng koe, mateng.

Sampai tulisan ini mencapai paragraf enam, saya semakin pusing memikirkan bagaimana caranya membelah diri. Agar semua yang sudah saya pilih, bisa menjadi prioritas. Oh, ditambah rencana nonton teater bu-ibu penyintas '65 bersama cacak pun kandas. Kenapa malam ini menjadi sangat kalang-kabut dan pikiran terasa berat sekali, setelah tahu bahwa banyak kegiatan yang berada dalam satu waktu yang sama. Saya tidak mau melepaskan semua yang sudah saya pilih. Karena ketika saya memilih hal tersebut, komitmen saya sudah tertancap hingga selesai.  Tapi jika memang dipaksakan, saya tidak bisa menjalankan ketiga-tiganya karena kuliah menjadi prioritas utama, disamping berkegiatan di luar.

Sekarang kepala saya semakin terasa berputar-putar, selain karena daya mata tinggal sedikit dan kipas angin yang terasa semakin dingin, saya undur diri dari cerita absurd yang mungkin bisa diambil sedikit hikmahnya (kaloa ada) ataupun sebagai bentuk kritik jika ada kesalahan informasi yang saya sampaikan. Dan ketika sudah mau selesai begini, saya baru sadar bahwa saya hanya perlu memeluk diri saya sendiri; memahami semua tangis dan canda yang terjadi dalam bulan ini dan belakangnya. Kamu harus tetap keren dan tegap. Semuanya akan berlalu dengan banyak hal baik yang bisa  di kenang setelahnya, kataku kepada diriku sendiri

Satu hal pasti dalam cerita ini, bahwa saya senang bisa bertemu teman-teman baru! Enerji saya selalu bertambah ketika bisa mengenal banyak orang baru. Luv you all <3

  • Share:

You Might Also Like

0 comments