Di Sela Kopi Panas#2
"Ini untukmu."kataku, sembari mengulurkan secangkir kopi kepadanya.
Ia tersentak. Menoleh menatapku sebentar lalu menerima secangkir kopi dariku."Terimakasih."katanya singkat.
Aku memandangi sisi wajahnya. Ia begitu tampan, apalagi dengan caranya meminum kopi. Mengagumkan.
"Ehm, aku minta maaf."aku mencoba membuka pembicaraan pada pertemuan kali ini."Aku minta maaf atas pertemuan Kopi Panas minggu lalu yang sedikit kacau."kataku penuh penyesalan.
Sudut bibirnya mulai terangkat, lekuk senyum mulai terbaca di wajahnya."Santai aja. Aku juga minta maaf karena terlalu banyak ikut campur."
"Tidak, Nda."sergahku."Aku tau maksudmu baik, hanya saja ketika itu aku begitu sensitif karena banyak masalah yang membelenggu dan tidak bisa aku ceritakan kepadamu."lanjutku.
Nanda menatapku dengan pandangan menyelidik yang sering ia lontarkan kepadaku."Kamu sudah baik- baik saja kan, Rey?"tanyanya dengan nada prihatin.
Aku menebaskan kedua tanganku di pundaknya dengan senyum lepas."Aku baik- baik saja. Dan aku tidak akan pernah kembali berfikiran sempit dengan berbagai spekulasi negatif. Catat itu."kataku tegas.
"Baguuuuuuus!Awas jika sampai kamu mengingkarinya."
0 comments