Beberapa hari lalu.
By Nada A. - September 01, 2013
Semua yang di jalani terkadang tak selalu lancar sesuai dengan harapan. Semua yang dilakukan, tidak selamanya berbuah manis. Namun, akhir baik akan selalu datang. Yakinlah.
Beberapa hari lalu, aku hanya mempunyai sedikit waktu luang. Separuh waktu ku hanya digunakan untuk menulis artikel, opini dan autobiogafi. Aku, hanyalah seorang pemula yang masih sangat membutuhkan bimbingan dari para senior dalam hal menulis. Aku tidak sedang memanfaatkan tulisan ini sebagai media untuk mengeluh, namun tulisan ini hanyalah sebuah tulisan biasa. Ya biasa.
Jadi, setelah beberapa hari lalu bergulat dengan laptop dan mengutak- atik kata serta berfikir keras untuk memberikan yang terbaik, akhirnya kelar juga dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. Tentang perjuangan untuk menyelesaikannya dengan cepat hanyalah aku, temanku, keluargaku, dan Tuhanlah yang tau. Hehehe.
Hari Jum'at aku&Anis berkunjung ke kantor Kedaulatan Rakyat untuk melakukan seleksi calon crew kaca. Cuma info ajasih. Selama menunggu giliran untuk di interview, kita melakukan trip ke beberapa sudut ruangan Kedaulatan Rakyat. Ketika melakukan peristirahatan di bagian kantor redaksi, kami bertemu dengan bapak War-is-man. Ia adalah salah satu karyawan di KR, berusia sekitar 60 tahun lebih dan melakukan percakapan panjang lebar dengan bapak War-is-man adalah sebuah pengalaman yang menyenangkan.
Waktunya interview, Anis lebih dulu di panggil dan setelahnya aku. Selalu begitu, merasa panik dan pikiran begitu rancu. Ketika di lempari pertanyaan, sikap yang begitu saja muncul dari alam bawah sadar adalah hampa. Yaudah sih, definisi hampa sendiri semoga kalian paham apa yang aku rasakan ketika itu.
Itu ajasih, cerita tentang beberapa hari lalu-ku yang menyenangkan. Sebenarnya banyak sih yang ingin aku share, namun buku- buku disana sudah melambai melas meminta perhatian.
Tenang saja, jika gagal hari ini, mungkin hari esok akan lebih baik. Karena tanpa gagal, sukses kita bukan apa- apa.
2 comments
Dunia itu keras ketika kita digojlok oleh kritikan pedas yang membuat tubuh ini terasa rapuh dan tak berdaya.
ReplyDeleteYap. Sekeras apapun hidup, jika kita yakin bisa menaklukannya, kita bisa:'}
ReplyDelete