Perasaan aneh terus-terusan menghantui keseharian hidup saya, entah karena saya sedang merasa kesepian atau memang saya ingin berdamai dengan kesalahan terdahulu. Bahkan saya tidak yakin apakah itu kesalahan atau memang saya yang hipokrit menyangkal perasaan saya ini. Tetapi saya cukup yakin, bahwa perasaan ini adalah perasaan bersalah bukan perasaan lain yang mungkin bisa terjadi ketika seorang perempuan sudah lama tidak merasakan perasaan senang kepada lawan jenisnya. Saya cukup yakin, bahwa perasaan ini adalah perasaan takut mendapatkan balasan yang nantinya juga akan terjadi kepada saya karena dulu pernah menjadi manusia menyebalkan disaat ada orang baik yang mengapresiasi hidup saya.
Intinya saya ingin meminta maaf kepada siapa-siapa yang pernah mendapatkan perlakuan menyebalkan dari saya, terutama kepada seseorang yang seringkali saya remehkan keberadaan sekaligus perhatiannya. Jika nantinya tulisan ini sampai kedepan matanya, semoga tidak menimbulkan kesalahan persepsi yang tidak-tidak, karena saya hanya ingin melegakan hati dan pikiran saya agar bisa termaafkan untuk apapun itu kesalahan yang pernah saya perbuat di masa lalu.
Di suatu malam kemarin saya membuat sebuah tweet tentang perasaan saya yang terabaikan. Namun, saya menambahkannya dengan kata-kata "i don't think about it' dan kemudian saya membuka kembali twitter di pagi hari ini, lalu menemukan balasan dari teman saya begini: i don't think about it kok masih dibikin tweet. Hipokrit ck. Seketika itu juga saya merasa malu dengan diri sendiri. Bagiamana bisa saya seolah menutup mata dan tidak peduli dengan perasaan saya yang sebenarnya merasa sedih berkali kali lipat ketika tidak kunjung mendapatkan balasan dari orang yang pernah saya sakiti.
Wow. Gengsi saya cukup besar juga untuk mengakui bahwa saya sedikit peduli dengan orang yang pernah sedikit membuat saya senang. Hanya sedikittttttttttttttttt saja, tidak banyak dan tidak lebih. Saya mengakuinya dengan gengsi. Sekarang saat sudah cukup lama saya kabur dari pandangannya dan mencoba besembunyi agar perasaan ini tidak semakin mengembang, justru pada akhir-akhir ini saya merasa kehilangan sesuatu. Bukan sesuatu yang penting namun akan terasa kurang. Bukan sesuatu yang nomor satu, tetapi bisa menjadi selingan-selingan hidup yang menggembirakan.
Saya merasa kalah karena tidak bisa mengatasi perasaan-perasaan aneh yang belum bisa terdefinisikan ini. Seribu kali saya akan menyangkal bahwa saya cuma mau minta maaf dan memperbaiki semuanya dari awal. Ingin berteman yang semestinya tanpa harus diam-diam panas dingin nggak tau kenapa apalagi kalau dikirimi kata-kata yang sudah lama tidak pernah saya baca. Akhir kata, saya tidak tau kenapa menulis ini.
0 comments