Sesuatu yang indah, memang tidak selalu mudah ya. Iya.

21/04/2015

Gunung Andong adalah sebuah awal yang menakjubkan. Bahkan sangat menakjubkan bagi seorang pendaki pemula yang masih perlu banyak belajar tentang Gunung. Dengan ketinggian yang relatif rendah; 1728mdpl, Gunung Andong telah benar- benar membuatku dan teman- teman lain terkesan. 

Berangkat pukul 5 pagi dan benar- benar berangkat pukul setengah 8. Kami mulai menyusuri setiap jalan dengan tenang dan masih mempunyai banyak semangat. Sepuluh wanita dengan satu laki- laki. Itulah alasan mengapa kami menjadikan Hari Kartini sebagai waktu yang tepat untuk mendaki. Diantara kami, belum ada yang berpengalaman mendaki. Bermodal nekat dan semangat, kami berani untuk mengambil keputusan menaiki gunung. Meskipun terbilang rendah, Gunung Andong benar- benar membuat kami; beberapa dari kami, kewalahan.

Melewati hijaunya pedesaan dan terasering sawah dengan dinginnya udara yang semakin meresap kedalam tulang, membuat kami semakin tidak sabar untuk segera sampai ke atas. Sekitar pukul 10 pagi kami sampai di basecamp Gogik, Melakukan sedikit registrasi dan langsung melakukan pendakian tanpa bersitirahat. 

Karena tidak terbiasa berolahraga, rasanya begitu berat ketika menapakkan kaki dijalan yang menanjak. Belum benar- benar sampai kedalam hutan, rasanya dada sudah begitu sesak. Namun, semangat tetaplah semangat. Tidak berarti apa- apa ketika apa yang selama ini diimpikan, akan dengan mudah menyerahkan semuanya kepada keadaan. Terkadang kita harus membrontak akan keadaan, tidak lucu jika mimpi kita diserahkan begitu saja dengan keadaan.

Dari sebelas orang, empat diantaranya sudah berada jauh didepan. Sementara sisanya, berjalan perlahan namun pasti. Di Siang yang terik, kami sudah menaklukkan hampir separuh perjalanan. Matahari begitu menyengat dan sekitar pukul setengah satu siang, kami mencapai puncak. Ada dua puncak Gunung Andong, yang bisa langsung sampai setelah melewati jalur pendakian dan yang harus melewati jurang untuk mencapainya.