(Dan akupun belajar)

By Nada A. - July 29, 2020

Sebuah cerita hadir beriringan, berlalu-lalang tanpa sadar memberikan pelajaran. Aku masih sering merasa rendah diri, marah pada keadaan, dan ingin melompat pergi menjauh. Beberapa kali keyakinan pada diriku runtuh, berantakan, dan bertebaran bagai debu yang diterpa angin. Aku merasa payah dalam menjalani hidup, apalagi jika ditambah melihat pencapaian orang lain yang lebih unggul.

Aku pernah merasa begitu jatuh. Pada setiap penolakan kerja, kesempatan-kesempatan yang terbuang, dan perasaan jatuh cinta. Setiap kali aku jatuh, aku merasa rendah diri. Banyak hal kemudian menjadi ramai di kepala. Memikirkan hal-hal yang dimulai dengan “seandainya”, lalu merasa percuma karena semua hanya bualan belaka. Nyatanya, hidup bukan perkara tentang seandainya.

Banyak hal yang tidak berjalan sesuai keinginan, ditumpahkan bebannya pada orang lain yang dirasa lebih bertanggungjawab. Aku seringkali menghindari perasaan bersalah. Aku tidak ingin merasa bersalah, tetapi aku payah.

Lalu, ketika waktu terus berjalan dan tanpa sadar telah membuatku memiliki pemikiran yang lebih berkembang: aku belajar.

Tidak ada lagi pengharapan. Maka, aku hanya akan terus bekerja keras dan lebih berbesar hati untuk melakukan penerimaan. Tidak ada lagi kecenderungan untuk menaruh bahagia pada kehadiran orang lain. Dan akupun belajar, untuk lebih mencintai diri sendiri dan menghargai setiap waktu yang telah diperjuangkan untuk bertahan.

Selama ini, aku merasa sibuk mencari kehidupan  agar menyamai langkah orang lain. Namun, aku lupa untuk menikmatinya. Aku lupa untuk membiarkan diriku sendiri merekah, tumbuh dengan berbagai hal yang menentramkan. Berbagai prasangka dan perkataan negatif orang lain, hampir saja menerkam dan menjatuhkanku pada lubang hitam tak bertuan. Aku hampir tersesat.

Dan akupun belajar untuk lebih berkembang. Setidaknya memperbaiki bagaimana perspektif hidupku semestinya dijalankan. Tidak ada lagi perasaan rendah diri melihat pencapaian orang lain. Banyak orang bilang, setiap orang memilki waktunya masing-masing.


  • Share:

You Might Also Like

0 comments