OH, RATNA!
By Nada A. - January 28, 2016
Hidup ini
memang keras, Ratna.
Namun hanya
untuk yang lemah dan selalu mengeluh saja.
Engkau
bilang,
rasa ini
tidak akan membuatku terperanjat kedalam kelamnya nestapa bukan?
Tetapi
mengapa, Ratna?
Mengapa
engkau selalu hadir dalam mimpiku,
dalam setiap
bayang ketika aku menatap kerumunan.
Mengapa,
Ratna?
Di bawah
sinar rembulan,
yang
menerangi remangnya taman,
Engkau
berjanji untuk setia;
setia
membangun istana bersama dan mengarungi bahtera keluarga,
hingga ajal
kita menjemput dengan bahagianya.
Mengapa,
Ratna?
bahkan
sebelum aku mengecup bibir manismu malam itu,
Engkau pergi
dan berlari memunggungiku tanpa menengok kembali,
Engkau remas
tanganku dengan kuat lalu berdiri untuk berlari.
Ratna,
percayalah
bahwa kisah cinta tidak selalu berakhir tragis.
Kisah cinta
juga mempunyai akhir yang manis, Ratna.
Tugasmu
hanyalah percaya dengan cintaku,
bukan
membiarkanku terperanjat kedalam kelamnya nestapa karena aku selalu
merindukanmu.
Ratna,
jangan
selalu kamu katakan bahwa aku akan baik-baik saja.
Aku tahu
kamu takut dengan cinta,
tetapi kita
bisa membuatnya menjadi bahagia.
Percayalah
kepadaku, Ratna.
0 comments